Jumat, 25 Januari 2013

BATIK PEKALONGAN


                                       
    Secara resmi, batik Pekalongan dikenal memang tidak tercatat dalam sejarah. Batik Pekalongan dikenal diperkirakan sejak tahun 1800-an. Deperindag mencatat sejak tahun 1802 telah ada motif yang berupa pohon-pohon kecil berupa baju yang menjadi ciri khas baju batik Pekalongan. Sejarah mencatat, perkembangan batik Pekalongan setelah perang di tahun 1825-1830 di sekitar kerajaan-kerajaan Mataram yang disebut perang diponegoro. Perang yang terjadi membuat keluarga keraton serta pengikutnya meninggalkan daerah kerajaan untuk hidup yang lebih damai. Mereka tersebar ke arah barat dan timur. Di daerah itulah mereka memulai mengembangkan batik sebagai mata pencaharian. Dan sampai saat ini kota Pekalongan terus berkembang hingga disebut kota batik.
Batik Pekalongan tetap bertahan dan sangat disukai dari berbagai segmen pasar pencinta batik. Dan tempat produksi batik Pekalongan bukanlah di pabrik besar tekstil melainkan dikerjakan di rumah-rumah. Kondisi yang seperti ini menjadi sangat positif dan sangat erat dengan masyarakat Pekalongan. Batik Pekalongan menjadi nafas kehidupan warga Pekalongan.
Inovasi terbaru yang dilakukan perajin batik Pekalongan menjadikan produk batik beraneka ragam dan telah berkembang menjadi produk baju, blus, gamis, jeans, sandal, dan lain sebagainya.
Motif produksi batik Pekalongan memiliki ciri khas yang sangat khas dan sangat terang. Sejak dahulu, batik Pekalongan selalu mengikuti perkembangan fashion setiap zamannya, hal ini yang membuat batik Pekalongan tetap dicintai.
Oleh karena itu, tidak heran jika batik daerah Pekalongan mempunyai ciri khas tersendiri sehingga berbeda dari daerah penghasil batik lainnya. Hal ini membuat produksi batiknya sangat dicintai dari berbagai elemen pasar. Untuk mengenal batik asli Pekalongan sangatlah mudah, Kekhasannya terlihat sangat kasat mata, yang berupa:
    Warna batik yang terang dan motif batiknya sangat modern sehingga dicintai oleh semua masyarakat karena bersifat kontemporer (mengikuti zaman).
Hal ini membuat para perajin batik Pekalongan sangat inovatif dalam menentukan tema yang terjadi. Sekarang, baju batik Pekalongan memiliki inovasi campuran berupa pencampuran antara negara Asia Timur dan Barat seperti Arab, India, Jepang, dan negara-negara lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar